Kebocoran pipa air di wilayah Tepekong, Jakarta Barat, diterangkan oleh PT. PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) telah dituntaskan. Perbaikan disebutkan, menggunakan teknologi canggih gas helium. Sebab, pipa air berukuran kecil sangat sulit dideteksi oleh petugas terkait, hingga akhirnya ditemukan sebanyak 5 titik kebocoran pipa.
”Perbaikan kebocoran di area tepekong, kami menggunakan teknologi helium gas.
Sehingga dengan menggunakan teknologi tersebut kebocoran berhasil ditemukan di lima titik lokasi yang berada di wilayah tepekong,” terang Corporate Communications & Social Responsibility Division Head Palyja Lydia Astriningworo, Senin (12/8/2019).
Lydia menambahkan, Palyja menindaklanjuti kebocoran tersebut oleh adanya pengaduan salah seorang warga. ”Kami perbaiki hingga selesai,” katanya. Dia menurturkan, teknologi perbaikan menggunakan metode gas helium dibutuhkan mengingat pipa tertimbun sedalam 4-7 meter.
Mewakili perusahaan, Palyja terangnya memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Untuk mengantisipasi gangguan pasokan air, ia mengimbau kepada seluruh pelanggan agar mengisi bak-bak penampungan dan menghemat penggunaan air. ”Pasokan air bersih Palyja akan kembali normal secara bertahap pada Jumat, 16 Agustus 2019 pukul 22.00 WIB,” terangnya.
Adapun katanya, wilayah yang terkena dampak adalah sebagai berikut, Tomang, Grogol, Pejagalan, Penjaringan, Angke, Kali Anyar, Jembatan Besi dan sekitarnya. ”PALYJA menyediakan truk tanki untuk keadaan darurat dan memprioritaskan bagi Rumah Sakit, tempat ibadah dan yayasan sosial serta terus berupaya mencari solusi terbaik antara lain dengan melakukan pengaturan jaringan,” ucapnya.
Dia menerangkan, pihaknya selalu cepat tanggap apabila mendapat keluhan melalu Call Center Palyja pada nomor 021-2997 9999 jika memerlukan informasi lebih lanjut. ”Layanan ini tersedia selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu, atau melalui website Palyja, www.palyja.co.id dan layanan SMS di 0816725952,” tandas Lydia.
Sebelumnya diberitakan bahwa warga RW 11 Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Bukan hanya tidak adanya sumber air tanah, jaringan pipa air bersih milik PT Palyja diketahui mati sejak lama.
Kekeringan yang terjadi diceritakan Abu Bakar, warga Jalan Tepekong RT 06/11 Grogol Selatan, telah dirasakan warga sejak tujuh bulan lalu, tepatnya akhir Desember 2018.
Derasnya air bersih PT Palyja yang menjadi sumber air bersih utama warga itu berangsur mengecil hingga sirna.
Berulang kali keran dibuka, tidak ada setetes air pun yang keluar dari sambungan pipa dari sekitar 50 rumah warga. Sementara, sebagian besar warga tidak memiliki sumber air tanah lantaran mereka merupakan pelanggan lama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya yang kini dikelola oleh PT Palyja.
Dirinya menduga, terjadi kebocoran pada pipa distribusi air bersih PT Palyja. Sehingga, penyaluran air bersih ke rumah warga menjadi terganggu hingga mati. ”Kita curiganya karena itu (proyek), pas digali terus diangkat buis yang lama itu bikin bocor pipa PAM. Kita sudah komplain ke kontraktornya, tapi nggak digubris, sampe kita pernah blokir jalan pakai ambulans supaya kontraktor atau Sudin SDA Jakarta Selatan bisa benerin pipa PAM lagi,” ungkapnya.
sumber : indopos.co.id